Pangsa Pasar BlackBerry di Indonesia Kian Terancam?
Sebuah studi baru menemukan, BlackBerry dalam waktu dekat ini akan kehilangan pangsa pasarnya hampir di seluruh dunia. Bahkan, termasuk di salah satu pasar terbesar BlackBerry, yakni Indonesia.
Perusahaan periset pasar yang berbasis di Inggris, Juniper Research mengatakan, smartphone asal Kanada itu mungkin dalam jangka pendek tetap menjadi pemain global dan diharapkan dapat menjual lebih banyak smartphone pada tahun ini dibanding tahun lalu. Namun persaingan smartphone, khususnya di Indonesia semakin ketat dan terus meningkat. Menurut Junifer, perangkat Android telah mengambil alih penjualan iPhone dengan margin yang terus melebar dan dibantu harga yang lebih murah.
“Bahkan di dalam pasar terkuat, seperti Afrika Selatan dan Indonesia, persaingan semakin meningkat karena vendor smartphone lainnya berusaha untuk mencari daerah pertumbuhan baru. Jadi meskipun BlackBerry akan terus menjadi pemain global yang ada di sebagian besar pasar, tapi mereka akan mengalami pangsa pasar yang terus berkurang,” kata Michael Wiggins, penulis laporan Juniper, dilansir CBC News.
Menurut catatan Peter Misek, analis di bank invetasi Jefferies mengatakan, BlackBerry kini tengah memotong jumlah produksi smartphone terbarunya, Q10 dan Z10 menjadi setengah hingga satu juta unit per bulan. Ini dilakukan guna mengimbangi margin keuntungan dan biaya produksi. Selain itu, menurut prediksinya, perusahaan juga akan mengurangi pengiriman smartphone berplatform BlackBerry 10 dari 2,5 juta menjadi 2 juta unit per kuartal.
Ia juga melihat, sebagian besar nilai BlackbBerry sebenarnya tidak terlalu cocok untuk pasar smartphone, melainkan dari sisi layanan bisnis, termasuk BBM dan BlackBery Enterprise Service. Pasalnya, walau skala minoritas, layanan enterprise yang ditawarkan BlackBerry lebih terjamin keamanannya dibanding vendor lainnya dan dipercaya oleh kalangan pengusaha dan pemerintah. Selain itu, Z10 dan Q10 juga mesti berjuang melawan iPhone dan perangkat Android terbaru dengan harga tak terpaut jauh.
Perusahaan itu juga telah meluncurkan BBlackBerry Q5 yang berjalan di sistem operasi BB 10. Ini merupakan perangkat andalan BlackBerry khusus untuk pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika Latin, Afrika, dan Asia, termasuk di Indonesia.
Namun menurut Misek, penjualan Q5 tampaknya bakal mengecewakan. “Peluncuran Q5 lebih lambat dan Q10 juga sudah mulai mendapatan potongan harga,” ungkapnya.
Sumber: cbc.ca
Category: BlackBerry, News, Smartphone
0 komentar