Melecehkan Ramadhan, Bloger Malaysia Dipenjara
Alvin Tan (25) dan Vivian Lee (24), dua blogger asal Malaysia tengah menghadapi persidangan pidana setelah terbukti melakukan pelecehan ibadah puasa Ramadan umat muslim. Keduanya, terancam hukuman delapan tahun penjara.
Keduanya memicu kontroversi setelah mengunggah foto ucapan selamat berbuka puasa di Facebook mereka pada 11 Juli kemarin. Dalam foto tersebut, keduanya menawarkan hidangan khas Cina “bak kut teh” atau semur daging babi, seraya mencantumkan tulisan “selamat berbuka puasa”. Seperti diketahui, makanan jenis apapun yang mengandung daging babi merupakan makanan haram yang tidak boleh disantap bagi umat Islam di seluruh dunia .
Pengadilan distrik Kuala Lumpur memutuskan Tan dan Lee sementara waktu ditahan hingga sidang berikutnya pada 23 Agustus mendatang. Jika terbukti bersalah menghina Islam, mereka bakal dipenjara hingga tiga tahun. Selain itu, menurut seorang pejabat pengadilan, keduanya juga menghadapi tuduhan lain akibat mengunggah konten porno di blog mereka dengan ancaman kurungan maksimal lima tahun.
Dilansir dari ZDnet, setelah menimbulkan kemarahan publik, keduanya pun mengupload video permohonan maaf berdurasi 1,22 menit di Youtube. Namun, politisi muda yang merangkap kepala pergerakan pemuda muslim Malaysia, Khairy Jamaluddin menolak permintaan maaf mereka. Ia meminta keduanya menjalani proses hukum yang berlaku di negara berpenduduk mayoritas muslim tersebut.
Seraya dengan Khairy, Perdana Menteri Malaysia, Najib Rajak juga turut berkomentar pedas terhadap kelakuan dua warga negaranya itu. “Tindakan pasangan muda itu kurang ajar dan telah menghina Islam. Mereka telah menunjukan kebebasan berpendapat dan berekspresi yang tidak bertanggung jawab sehingga membahayakan Masyarakat luas,” ungkap Najib.
Bukan kali ini saja Tan dan Lee menebar kontroversi di dunia maya. Tahun lalu, keduanya menjadi terkenal setelah memposting foto dan video pribadi mereka di blog. Keduanya merupakan asli warga negara Malaysia. Namun diketahui, Alvin Tan merupakan mahasiswa hukum yang memperoleh beasiswa ASEAN di National University of Singapore (NUS). Akibat ulahnya itu, pihak ASEAN bakal mencabut beasiswa Tan.
Keduanya mengganggap hal ini merupakan bahan candaan di jejaring sosial. Namun siapa sangka, lelucon yang mereka tawarkan di jejaring sosial malah mengatarkannya ke jeruji besi. Nasib mereka akan ditentukan pada 23 Agustus 2013 nanti.
Keduanya memicu kontroversi setelah mengunggah foto ucapan selamat berbuka puasa di Facebook mereka pada 11 Juli kemarin. Dalam foto tersebut, keduanya menawarkan hidangan khas Cina “bak kut teh” atau semur daging babi, seraya mencantumkan tulisan “selamat berbuka puasa”. Seperti diketahui, makanan jenis apapun yang mengandung daging babi merupakan makanan haram yang tidak boleh disantap bagi umat Islam di seluruh dunia .
Pengadilan distrik Kuala Lumpur memutuskan Tan dan Lee sementara waktu ditahan hingga sidang berikutnya pada 23 Agustus mendatang. Jika terbukti bersalah menghina Islam, mereka bakal dipenjara hingga tiga tahun. Selain itu, menurut seorang pejabat pengadilan, keduanya juga menghadapi tuduhan lain akibat mengunggah konten porno di blog mereka dengan ancaman kurungan maksimal lima tahun.
Dilansir dari ZDnet, setelah menimbulkan kemarahan publik, keduanya pun mengupload video permohonan maaf berdurasi 1,22 menit di Youtube. Namun, politisi muda yang merangkap kepala pergerakan pemuda muslim Malaysia, Khairy Jamaluddin menolak permintaan maaf mereka. Ia meminta keduanya menjalani proses hukum yang berlaku di negara berpenduduk mayoritas muslim tersebut.
Seraya dengan Khairy, Perdana Menteri Malaysia, Najib Rajak juga turut berkomentar pedas terhadap kelakuan dua warga negaranya itu. “Tindakan pasangan muda itu kurang ajar dan telah menghina Islam. Mereka telah menunjukan kebebasan berpendapat dan berekspresi yang tidak bertanggung jawab sehingga membahayakan Masyarakat luas,” ungkap Najib.
Bukan kali ini saja Tan dan Lee menebar kontroversi di dunia maya. Tahun lalu, keduanya menjadi terkenal setelah memposting foto dan video pribadi mereka di blog. Keduanya merupakan asli warga negara Malaysia. Namun diketahui, Alvin Tan merupakan mahasiswa hukum yang memperoleh beasiswa ASEAN di National University of Singapore (NUS). Akibat ulahnya itu, pihak ASEAN bakal mencabut beasiswa Tan.
Keduanya mengganggap hal ini merupakan bahan candaan di jejaring sosial. Namun siapa sangka, lelucon yang mereka tawarkan di jejaring sosial malah mengatarkannya ke jeruji besi. Nasib mereka akan ditentukan pada 23 Agustus 2013 nanti.
Sumber : JagatReview
Category: News
0 komentar